Pelajaran dari Piala Dunia 2010 (1)

Piala Dunia (World Cup) 2010 sudah memasuki babak 16 besar, atau babak Knock Out (KO), yang kalah harus angkat koper dan melupakan mimpi menjadi juara sejagat.

Kecewa. Tentu. Apalagi kalau kekalahannya meninggalkan kontroversi.
Seperti tim Inggris, tadi malam yang dikalahkan Jerman dengan skor telah 1-4. Kecewa, karena satu gol hasil tendangan keras Frank Lampard diakui oleh wasit, padahal jelas-jelas tertangkap oleh kamera bahwa bola sudah melewati garis gawang saat memantuk. Tapi mungkin dari sudut pandang wasit bola itu tak terlihat masuk.
Ya... Mau apalagi, memang FIFA sudah sepakat tidak menjadikan teknologi sebagai acuan hasil pertandingan. Teknologi, dalam bentuk jumlah kamera, cara meletakkannya dan kecanggihannya memang telah menambah nikmat pertandingan sepakbola sekarang ini, khusus di perhelatan Piala Dunia, karena kadang adegan-adegan lucu dari para pemain, penonton atau pelatih diperlihatkan, sehingga mengurangi ketegangan.

Saking banyaknya kamera, para pemain harus hati-hati 'bertingkah' di lapangan, kalau tidak mau kena kartu kuning atau kartu merah. Seperti nasib pemain Brasil, Kaka, yang kena kartu merah.

Sahabat...
Saya merenung...
Kalau dengan sejumlah kamera tersebut, saya kira ga nyampe lah 300 buah, semua tindakan kasar, polah curang, gerakan menipu dan macam-macam tingkah lainnya bisa tertangkap mata. Apalagi tindakan kita, perilaku kita di dunia ini di mata Allah SWT Yang Maha Melihat.?

Sahabat...
Dalam beberapa firmanNya dalam al-Quran, Allah SWT mengatakan bahwa:
- Tidak satu pun hal di dunia ini yang luput dari pandanganNya, hatta selembar daun yang jatuh pun
- Janganlah tindakan aksi kita, apa yang baru dipikirkanpun Dia mengetahui
- Dia Maha Mengetahui apa yang akan terjadi karena Dia yang menciptakan dunia dan seisinya.

Sahabat...
Kalau kita tidak ingin kena kartu kuning atau kartu merah dariNya.
Apa yang harus kita perbuat ?

Komentar