Pay It Forward

 


Salah satu ayat dalam al-Qur’an yang selalu menginspirasi saya dalam melakukan suatu aktivitas adalah, ‘Hal Jazaa al-Ihsaani illa al-Ihsaanu’. Makna dari kalimat itu adalah, ‘tidak ada balasan untuk sebuah kebaikan, kecuali kebaikan lagi’.

 

Kalimat tersebut terdapat di dalam ayat ke-60 surat ar-Rahman, bahkan saya jadikan tagline di profil Whatsapp saya.

 

Ini kalam Allah Swt, berarti ini janji Allah Swt bahwa kalau kita berbuat baik. Maka, kita akan mendapatkan balasan kebaikan lagi. Balasan kebaikan itu bisa saat itu juga, sesaat setelah kita melakukan suatu kebaikan. Namun, bisa saja balasan kebaikan itu baru kita dapatkan sepekan, sebulan atau bahkan setahun kemudian.

 

Lalu, apa hubungannya dengan judul tulisan ini?

 

Pay It Forward adalah judul sebuah film lawas (produksi tahun 2000). Saya baru menontonnya belum lama ini (padahal sudah lama tersimpan di HD). Film yang menarik untuk ditonton, ceritanya inspiratif.

 

Film ini mengisahkan tentang seorang guru IPS di sebuah sekolah menengah yang memberi tugas pada murid-muridnya. Yang menarik, tugasnya itu bukan tentang pelajaran IPS, tetapi perintah untuk mencari ide.

 

Untuk tugasnya itu, sang guru menulis di papan tulis, “Think of an idea to change our world – and put it into ACTION’.

 

Sepekan kemudian, setiap murid diharuskan mempresentasikan idenya di depan kelas. Macam-macam ide mereka. Namun, yang menarik adalah ide yang dikemukakan seorang bocah laki-laki bernama Trevor McKinney.

 

Saat mempresentasikan idenya ini, si Trevor membuat ilustrasi di papan tulis. Dia membuat sebuah lingkaran, kemudian dari lingkaran itu digambar 3 anak panah menuju gambar lingkaran lagi. Dari lingkaran tersebut digambar lagi 3 anak panah menuju lingkaran lagi.

 

Si Trevor mengatakan, lingkaran itu adalah simbol perbuatan baik. Maksudnya, ketika kita berbuat baik pada tiga orang, lalu kita meminta ketiga orang itu untuk berbuat baik lagi pada tiga orang yang lain, dan seterusnya demikian, maka kebaikan akan memenuhi dunia.

 

Pay It Forward, kalimat yang dijadikan judul film, menyederhanakan konsep yang dibuat si Trevor tersebut. Kalimat tersebut kalau diartikan secara sederhana mungkin maksudnya ‘Bayar (tebus) lah dengan meneruskan berbuat baik’.

 

Untuk membuktikan konsepnya ini, si Trevor pun melakukan eksperimen. Dia melakukan perbuatan baik (menolong orang lain). Yang dijadikan kelinci percobaanya adalah ibunya sendiri dan seorang pengemis. Tetapi ternyata gagal, kedua orang tersebut tidak melakukan sebagaimana yang diharapkan si Trevor.

 

Tentu dia sangat kecewa. Namun, rasa optimis masih terpancar di wajahnya, bahwa konsep dia ini suatu saat akan terbukti.

 

Menariknya, konsepnya ini beberapa waktu kemudian terbukti, justru terjadi di kota yang jaraknya puluhan kilo meter. Dan kemudian berlanjut, menyebar, viral, ke kota-kota lainnya. Selanjutnya …. Silahkan tonton saja film-nya.

 

Di sinilah korelasi yang terjadi antara judul film yang pakai untuk judul tulisan ini, dengan pembahasan apa yang saya tulis di paragraf.

 

Perbuatan baik itu akan melahirkan perbuatan baik lagi. Dan ketika perbuatan baik semakin banyak dilakukan orang-orang di dunia ini, maka kebaikan pun akan semakin merebak, semakin banyak lagi. Dan akhirnya dunia ini dipenuhi dengan kebaikan.

 

Sebagaimana konsep si Trevor, kebaikan seseorang diikuti tiga orang, dari tiga orang ini masing-masing diikuti oleh tiga orang lagi, dan seterusnya. Maka, dalam lima level saja, satu kebaikan akan menjadi 111 kebaikan.

 

Jadi, mari kita berbuat baik. awali dengan 3M

Mulai dari kita,

Mulai dari yang kecil (sederhana),

Mulai sekarang juga.

 

Ingat, Hal Jazaa al-Ihsaani illa al-Ihsaanu.

Tidak ada balasan untuk sebuah kebaikan, selain kebaikan lagi.

Komentar