Siapa J.K. Rowling? Pasti banyak yang belum tahu.
Tapi kalau saya tanya, “Siapa Harry Potter?” dijamin tidak ada yang tidak tahu.
Lalu, apa hubungannya J.K Rowling sama si Harry Potter?
Nah, ini juga kayaknya masih banyak yang belum tahu.
Ketika saya sebut Harry Potter, pasti yang ada dibenak Anda
adalah film tentang sekolah penyihir, yang filmnya dibuat bersekuel-sekuel itu.
Film yang digandrungi anak-anak dan remaja.
Ya, nama Harry Potter memang booming setelah film
perdananya rilis tahun 2001 yang berjudul Harry Potter and Sorcerer’s Stone.
Padahal jauh sebelum itu, nama Harry Potter si penyihir
cilik sudah muncul, namun dalam bentuk novel, yang terbit perdana 30 Juni 1997
di Inggris dengan judul Harry Potter and the Philosopher's Stone
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Batu
Bertuah.
Nah, di sini relasi antara J.K. Rowling denga Harry Potter.
J.K. Rowling adalah penulis novel serial Harry Potter. Tuh
kan, banyak yang baru tahu ya?
Novel Harry Potter yang ditulisnya telah mengantarkannya
menjadi Author of The Year dengan mendapatkan British Book Awards
di tahun 2000. Dan sejak itu Namanya berada di deretan penulis pavorit,
sehingga setiap merilis buku baru serial Harry Potter, selalu laris dan menjadi
best seller.
Tentu J.K. Rowling, nama lengkapnya Joanne Kathleen Rowling,
tidak ujug-ujug meraih gelar ‘Penulis Tahun Ini’. Ada cerita Panjang sampai dia
meraih kesuksesan sekarang. Banyak kegagalan yang dia alami sebelum meraih
keberhasilan menjadi penulis terkenal.
Secara singkat perjalanan J.K. Rowling adalah sebagai
berikut
·
Lahir di Yate,
Gloucestershire Utara, Inggris, 31 Juli 1965.
·
Usia 17 tahun tidak lulus
ujian masuk universitas.
·
Usia 25 tahun, ibunya meninggal
karena suatu penyakit
·
Tahun 1991 atau saat usia
26 tahun mengalami keguguran di kehamilan pertamanya.
· Tahun 1993 lahir putri
pertamanya, tapi di tahun itu pula dia bercerai dengan suaminya yang seorang
wartawan. Akibat perceraian itu, dia mengalami depresi berat.
·
Setahun kemudian atau di
usia 29 tahun, sembuh dari depresi, namun sejak itu dia jadi single mother
bagi putri satu-satunya.
·
Usia 30 tahun dikabarkan
pernah beberapa kali mencoba bunuh diri karena frustasi hidup miskin.
·
Keyakinannya membuat dia
terus menulis dan yakin suatu saat novelnya bisa diterbitkan.
·
Tahun 1990 dia mendapat ide
cerita tentang penyihir bernama Harry Potter, saat itu sedang berada dalam
kereta api yang menempuh perjalanan dari Manchester ke London. Tahun itu pula
novel pertama Harry Potter selesai dan dikirim ke penerbit. Namun, penerbit
menolak menerbitkannya.
·
Tidak puas, dia pun
mengirim ke beberapa penerbit, tapi sama, beberapa penerbit yang dikiriminya,
semuanya menolak. Konon penerbit tidak mau menerbitkan novel, karena dia
seorang perempuan. saat itu penulis perempuan kurang digemari.
·
Tahun 1996 atau di usia 31
tahun, dia punya ide tidak menggunakan nama lengkapnya Joanne Kathleen Rowling
yang jelas terbaca seorang perempuan tetapi menggunakan nama J.K. Rowling. Akhirnya
ada penerbit yang mau menerbitkan.
·
30 Juni 1997, rilis pertama
novel Harry Potter and the Philosopher's Stone. Di luar perkiraannya, ternyata
setelah diterbitkan, novel yang ditulisnya menjadi best seller dan
bahkan sampai dicetak ulang.
·
Usia 35 tahun dinobatkan
menjadi Author of The Year. Dan sejak itu terbit sekuel cerita Harry
Potter dan selalu menjadi best seller.
·
Sehingga di tahun 2007 atau
diusianya 42 tahun, ketenaran J.K. Rowling membuatnya berhasil menjual 11 juta
eksemplar terbitan terbaru dalam waktu 24 jam.
·
Hingga tahun 2013, novel
Harry Potter telah terjual sekitar 450 juta kopi di seluruh dunia, dan menjadi
buku novel seri paling laris sepanjang masa, serta telah diterjemahkan ke dalam
73 bahasa. Kesuksesan novel ini, mengubah hidup J.K. Rowling. Dari seorang yang
bukan siapa-siapa, menjadi seorang penulis buku yang sangat terkenal. #fromzerotohero
·
Tahun 2017 J.K. Rowling
menjadi penulis wanita yang memiliki kekayaan $ 650 juta (atau sekitar 9,7
triliun rupiah)
Itu perjalanan sukses J.K. Rowling. banyak pelajaran bisa kita ambil dari kisah di atas. Terutama bagi kita-kita para penulis pemula. Apa pun tidak ada yang instan. Semua butuh proses. Berkali-kali gagal bukan berarti tidak ada harapan untuk sukses.
Sekali ditolak penerbit jangan frustasi.
(karena sekarang ada penerbit indie hehe…)
Okey?
Semua bisa berubah #fromzerotohero
Komentar
Posting Komentar