Bangsa yang Terusir dengan Hina

 



Syawal tahun ke-2 Hijriyah

 

Udara kota Madinah sudah mendekati siang. Sinar panas mentari sudah mulai menyengat kulit, walau sisa angin pagi masih semilir sejuk. Pasar Bani Qainuqa’ ramai dengan berbagai aktivitas jual-beli, ditambah beberapa kelompok pemuda Yahudi yang nongkrong, berkelakar, dan sekadar mengobrol tak berguna.

 

Seorang perempuan memasuki pasar dan mendatangi kios miliknya yang bersebelahan dengan kios pengrajin emas. Menilik pakaiannya, dia seorang muslimah. Pakaian panjangnya yang menjuntai sampai mata kaki ditambah jilbab panjangnya, membuat seluruh tubuhnya tertutup.

 

Sejak dia memeluk Islam sebenarnya dia jengah berjualan di pasar Bani Qainuqa’. Setiap hari selalu mendapat olok-olok, hinaan, ejekan dari pemuda-pemuda Yahudi yang nongkrong tidak jauh dari kiosnya.

 

Dan, kali ini pun dia alami. Beberapa pemuda Yahudi mendatanginya, mengolok-olok pakaiannya yang disebut aneh. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menarik jilbab. Tentu saja dia melawan, walau sebatas kibasan tangan. Kibasan tangan yang disambut gelak tawa menghina.

 

Tanpa dia sadari, si pengrajin emas, mengikat ujung jilbabnya ke kaki bangku yang diduduki si Muslimah. Kemudian, saat dia berdiri karena suatu urusan, jilbabnya tertarik sampai terlepas dan memperlihatkan rambutnya. Reflek, si Muslimah menjerit karena auratnya terlihat. Sementara si Pengrajin Emas dan para pemuda Yahudi semakin keras tertawa, bagaikan baru pertama kali melihat sesuatu yang lucu.

 

Rupanya jeritan si Muslimah terdengar oleh seorang pemuda Muslim. Dia kemudian menghampiri si Muslimah, dan setelah tahu permasalahannya, dia menyerang di pengrajin emas, memukulnya sampai tewas.

 

Melihat si pengrajin emas tewas, para pemuda Yahudi segera mengeroyok si pemudia Muslim, sampai dia pun meninggal.

 

Peristiwa tersebut sampai kepada Rasulullah Saw.  Beliau kemudian membentuk pasukan dan berangkat untuk memerangi Yahudi Bani Qainuqa’ di benteng-benteng mereka.

 

Rasulullah layak marah, sebelum insiden di pasar Bani Qainuqa’ ini, mereka beberapa kali memancing masalah. Di antaranya memantik kembali perseteruan antara Aus dan Khazraj yang sudah berdamai sejak mereka masuk Islam. Selain itu mereka pun menolak dakwah Rasulullah untuk memeluk Islam.

 

Melihat pasukan Muslim mendatangi benteng mereka, mereka pun bersiap. Mereka merasa percaya diri sanggup meladeni serangan pasukan Muslim karena memiliki 700 prajurit bersenjata lengkap.

 

Rupanya Rasulullah tidak melakukan penyerangan. Beliau hanya mengepung benteng Bani Qainuqa’, mengisolirnya, mencegahnya ada yang masuk atau keluar. beberapa hari dikepung, lama-kelamaan persediaan makanan mereka habis. Dan, di hari kelima belas, mereka menyerah.

 

Rasulullah Saw sudah memutuskan hukuman untuk Yahudi Bani Qainuqa’. Namun, muncullah Abdullah bin Ubay bin Salul memerankan peran kemunafikannya. Dengan wajah hipokritnya, dia membujuk Rasulullah untuk meringankan hukuman tersebut. Permintaannya semula tidak ditanggapi Rasulullah. namun dia terus memohon, bersikeras meminta Rasulullah memaafkan Yahudi Bani Qainuqa’.

 

“Baiklah! Mereka aku serahkan kepadamu, dengan syarat mereka harus keluar meninggalkan Madinah dan tidak hidup berdekatan dengan kota ini.” Rasulullah Saw akhirnya memenuhi permintaan Abdullah bin Ubay bin Salul.

 

Yahudi Bani Qainuqa’ kemudian keluar dari Madinah. mereka terusir dengan sangat hina. Mereka masih hidup karena belas kasih Rasulullah dan kaum Muslimin.

 

 

Syawal 1442 H

 

Kita menyaksikan peristiwa mirip dengan level yang lebih besar. Kita memang tidak menyaksikan seorang Muslimah dihina dengan dibuka auratnya. Namun, yang kita saksikan lebih dari itu.

 

Kaum Muslimin di Palestina, hari ini, mengalami nasib yang sama. Bahkan bukan hanya penghinaan, tetapi juga perlakukan-perlakuan tidak manusiawi, yang terlalu sakit untuk dituliskan.

 

Kami berharap, segera muncul pemuda-pemuda Muslim yang dengan segera bangkit melawan tindakan Yahudi la’natullah. Sebagaimana pemuda Muslim yang segera bertindak tanpa takut, menolong seorang Muslimah yang tidak dikenalnya.

 

TSM, 16/05/21

Komentar

Posting Komentar