Kaum Pengganti

 



Siang itu udara Kota Paris sejuk. Di sebuah butik yang cukup ramai dikunjungi pembeli, seorang perempuan tengah memilih beberapa pakaian yang akan dibelinya. Tidak ada yang istimewa dari perempuan tersebut selain pakaiannya yang berbeda dengan pakaian yang dipakai pengunjung lainnya. Dia mengenakan busana Muslimah, lengkap dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya.

 

Setelah mendapatkan beberapa pakaian yang diinginkannya, dia kemudian menuju kasir. Petugas kasir, seorang imigran yang terlihat dari warna kulitnya, mengerlingkan matanya ke arah  perempuan bercadar.

 

“Kita ini datang ke sini untuk mencari pekerjaan. Kalau mau menunjukkan keislamanmu dengan berpakaian seperti itu, jangan datang ke sini. Pergilah ke Timur Tengah.” Si Petugas Kasir tiba-tiba berkata di tujukan ke Si Perempuan bercadar.

 

Si Perempuan bercadar hanya menatap mata Si Petugas Kasir tanpa berkata. Sejenak kemudian di membuka cadarnya.

 

Saat cadarnya dibuka, terlihat seluruh wajah perempuan bercadar tersebut. Dan itu membuat Si Petugas Kasir kaget, sampai menutup mulut dengan tangan kanannya. Wajah itu menunjukkan Si Perempuan itu asli orang Perancis bukan seorang imigran seperti dirinya.

 

Tanpa menunggu kekagetan Si Petugas kasir mereda, perempuan bercadar itu kemudian berkata, “Saya telah membeli Islam, dan hidup damai dengannya. Tidak seperti Anda yang menjualnya hanya untuk mendapatkan pekerjaan.”

 

Si Petugas kasir terdiam mendengarnya.

 

Kisah ini saya dapatkan dari buku Golden Stories. Di buku tersebut dijelaskan bahwa kisah di atas adalah sebagian kecil dari gambaran bahwa Islam sudah semakin dijauhi ajarannya oleh pemeluknya. Islam sudah dianggap aneh oleh pemeluknya. Namun, bersamaan dengan itu justru Islam telah diterima oleh kalangan yang selama ini tidak tersentuh ajarannya.

 

Mungkin ini sedikit bukti dari firman Allah Swt di surat Muhammad (47) ayat 38,

“… Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar), Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu.”

 

Sangat mudah bagi Allah Swt untuk mendatangkan kaum pengganti. Pertanyaanya, maukah kita yang digantikan itu?

Komentar