Waspadai Virus Ramadhan

Setahun lebih virus Covid-19 telah menjadi momok bagi umat manusia. Jutaan nyawa melayang diakibatkan olehnya. Sementara jutaan lainnya harus mengasingkan diri. Dan, sampai sekarang belum jelas kapan si virus ini akan menghilang. Bagi sebagian orang, terutama yang pekerjaannya bergelut dengan komputer, sebelum virus Covid-19 ini mewabah, telah sering merasakan jahatnya sebuah virus. Ya, virus komputer. Siapapun tentu akan jengkel, marah, mangkel kalau file-file hasil kerja berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, hilang atau rusak gara-gara komputer kita terjangkiti virus. Terkadang bukan file dokumen yang hilang atau rusak, tetapi sistem atau software pun rusak. Ramadhan adalah bulan mulia yang penuh dengan keberkahan. Berkah pengertian secara sederhana adalah menimbulkan nilai tambah, melebihi nilai intrinsiknya. Bulan Ramadhan tidak berbeda dengan sebelas bulan yang lainnya dari sisi jumlah hari. Sama juga dari sisi aktivitas yang dilakukan oleh kita. Satu bedanya di bulan Ramadhan kita beribadah puasa. Namun, keberkahan yang diberikan Allah Swt kepada bulan Ramadhan, menjadikan bulan ini sangat sangat dan sangat istimewa dibandingkan dengan bulain lainnya. Bagaimana tidak. Di bulan ini pintu-pintu surge dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup. Seolah memberi peluang kepada kita untuk dimudahkan memasuki surge dan dipersulit masuk neraka. Ditambah lagi syetan-syetan dibelenggu. Di bulan ini pula Allah Swt membuka pintu maaf selebar-lebarnya. Memberi kesempatan kepada untuk bertobat, menghapus noda-noda dosa yang kita lakukan selama sebelas bulan sebelumnya. Dan, yang teristimewa dari beberapa keistimewaan bulan Ramadhan adalah Allah Swt melipatgandakan pahala ibadah kita. Ibadah sunah yang kita lakukan, pahalanya Allah Swt setarakan dengan ibadah wajib di bulan lainnya. Lalu, ibadah wajib yang kita laksanakan, pahalanya dilipatgandakan. Berapa? Sekehendak Allah Swt. Bisa seratus kali lipat, bisa juga beribu-ribu kali lipat. Khususnya di sepuluh malam terakhir. Allah Swt memberi peluang kepada kita untuk mendapatkan pahala setara seribu bulan. Sesuatu yang tidak akan kita dapatkan di bulan-bulan lain. Tetapi kita harus waspada. Walaupun syetan-syetan di belenggu, pasukan atau anak buahnya berserta senjatanya terus bergerilya menggoda kita untuk tidak mendapatkan keistimewaan tersebut. Mereka berusaha melalaikan kita, sehingga kita tidak memperoleh apa-apa. Mereka bagaikan virus yang akan merusak atau menghilangkan pahala yang telah kita peroleh Ada beberapa virus Ramadhan yang mengancam pahala-pahala kita hilang. TV TV telah mengalihkan kita dari beribadah dan memanfaatkan waktu-waktu terbaik untuk berdoa. Kita perhatikan saja, menjelang berbuka dan saat makan sahur, stasiun-stasiun TV seolah berlomba menayangkan tontonan menarik. Padahal, waktu-waktu itu adalah waktu istimewa, waktu saat doa-doa dikabulkan. Pasar/Mall Perubahan pola makan di bulan Ramadhan seringkali membuat para ibu terutama teralihkan perhatiannya, terutama di hari-hari terakhir Ramadhan. Dengan dalih lebaran, semua harus serba baru; pakaian, sepatu/sandal, asesoris, dan lain-lainnya. Rebahan Puasa selalu identik dengan kemalasan. Seolah kondisi sedang berpuasa telah mentolelir kita untuk bermalas-malasan. Pekerjaan dan jam kerja dikurangi. Jam tidur diperbanyak. Padahal, setiap detiknya di bulan Ramadhan penuh dengan peluang mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya. Dapur Ini khusus bagi kaum ibu. Tidak jarang aktivitas di dapur bertambah di bulan Ramadhan, bahkan lebih banyak dari aktivitas ibadah. Mungkin awalnya ingin menyenangkan keluarga saat berbuka dan sahur, tetapi kalau berlebihan, selain membuang waktu juga membuang uang. Handphone Selain melalaikan dari aktivitas berzikir dan ber-istghfar, HP bisa menjerumuskan pemakainya ke perbuatan dosa berupa ghibah, namimah, dusta, memuji diri atau orang lain, membeberkan rahasia, berdebat tanpa ilmu, ikut campur urusan orang, dan sebagainya. Majelis yang kosong dari mengingat Allah Kumpul-kumpul sambilm berbincang tanpa arah dengan dalih menunggu waktu berbuka termasuk pencuri Ramadhan. Kumpul-kumpul seperti ini harus ditinggalkan, terutama di bulan Ramadhan. Rasulullah Saw bersabda: "Tidaklah suatu kaum bermajelis, tidak mengingat Allah dan tidak juga bersholawat kepada Nabi mereka kecuali mereka meninggalkan penyesalan. Bila Allah mau maka Allah akan menyiksa mereka, atau Allah berkehendak mengampuninya." Demikian, semoga kita terhindar dari virus-virus Ramadhan yang menghilangkan atau merusak pahala kita. TSM, 14/04/21

Komentar