Setahun lebih hidup kita diteror virus covid-19. Berbagai upaya dikerahkan pemerintah atau masyarakat secara mandiri untuk mencegah terpapar oleh virus tersebut. Vaksinasi adalah upaya yang saat ini dilakukan pemerintah untuk mencegah bertambahnya yang sakit karena virus covid-19.
Sebenarnya sakit adalah bagian dari kondisi kehidupan yang
dialami setiap manusia. Walaupun begitu sakit lebih sering dianggap sebagai
musibah, dianggap kondisi yang merugikan, sehingga lebih banyak orang yang
tidak menginginkannya dan berusaha mencegahnya. Padahal di dalam sakit ada
beberapa faedah, khususnya secara spiritual.
Tentu saja tulisan ini bukan untuk menuntun kita untuk
sakit, tetapi memberikan motivasi ketika sakit itu sedang melanda tubuh kita.
Supaya kita yang sedang sakit, tetap bahagia dan terus optimis, tanpa melupakan
upaya untuk berobat.
Jadi, tulisan ini lebih ditujukan kepada orang-orang yang
saat sedang sakit. Sakit apa pun. Baik yang ringan maupun berat, yang sedang di
rawat di rumah sakit atau bedrest di rumah.
Apa saja faedah yang akan diterima orang yang sedang sakit?
Diriwayatkan suatu hari Rasulullah Saw menengok Salman
al-Farisi yang sedang sakit. Kemudian beliau bersabda,
“Sesungguhnya di tempat itu (maksudnya sakit) kamu
memperoleh tiga hal, yaitu: (1) Peringatan dari Tuhanmu, (2) Pembersihan dan
penebusan dosa-dosa yang lalu, (3) Doa orang yang dalam cobaan (sakit) itu
mustajab, maka berdoalah kepada Allah sekuatmu”.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah dari Nabi Saw,
beliau bersabda, “Setiap kesulitan, penyakit, kerisauan, kesedihan, aniaya,
dan bencana yang menimpa seorang Muslim, bahkan duri yang menusuknya niscaya
Allah akan jadikan itu semua sebagai penebus berbagai kesalahan”. (kitab
Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Nashiruddin Al-Albani)
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin karya Al-Faqih Abul Laits
As-Samarqandi di Bab Keutamaan Sakit dan Menjenguk Orang yang Sakit, dijelaskan
sebuah hadis dari Salman al-Farisi, bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Apabila penyakit panas datang kepada jiwa yang mukmin
lalu nyawa dari jiwa itu memanggil penyakit itu, “Wahai penyakit panas, apa
yang kamu inginkan dari jiwa yang mukmin ini?” Kemudian penyakit panas itu
menjawab, “Wahai nyawa yang baik, sesungguhnya jiwamu itu tadinya suci lalu
dikotori oleh dosa dan kesalahan, maka aku (datang untuk) mensucikannya”.
Lantas nyawa itu menjawab, “Kalau begitu datanglah ke sini, datanglah ke sini,
dan datanglah ke sini, lalu sucikanlah jiwa itu.”
Tiga hadis di atas rasanya cukup memberikan gambaran betapa
berbahagianya orang yang sedang sakit. Karena Allah Swt akan menghapus segala
dosa-dosanya. Selama si yang sakit tidak menggerutu terhadap kondisinya, tidak
mencaci Allah karena merasa diberi takdir yang jelek, sabar dan ikhlas menerima
keadaan yang ada, serta tawakal selama menjalani proses pengobatan. Semakin
lama kita sakit, semakin banyak dosa-dosa kita yang akan Allah Swt hapuskan.
Selain itu, doa orang yang sakit itu mustajab. Sehingga,
yang sakit diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk memohon apa saja.
Faedah yang ketiga dari sakit adalah tetap dicatat pahala
untuk amal-amal yang biasa dilakukan dan saat sakit tidak bisa dilaksanakan.
Misalnya, saat sehat kita biasa melaksanakan salat duha empat rakaat. Namun,
karena sakit tidak bisa melaksanakannya. Nah, selama sakit Allah Swt akan tetap
mencatat pahala salat duha tersebut, walaupun kita tidak melaksanakannya.
Jadi, jika Anda sedang sakit, berbahagialah!
Komentar
Posting Komentar