Day3 - Tugas Manusia

 

sumber: esq


 

Setiap orang pasti memiliki tugas atau kewajiban. Tugas yang sesuai dengan profesinya.

 

Seorang petani tugasnya menanam padi, atau tanaman yang lainnya. Seorang ASN tugasnya adalah bekerja di tempat dan waktu dia di tempatkan. Seorang pelajar tugasnya adalah sekolah dan belajar. Seorang ibu rumah tangga tugasnya adalah mengelola segala urusan rumah serta melayani keperluan suami dan anak-anak.

 

Saat seseorang tidak melaksanakan tugas tersebut, atau melaksanakan tetapi dengan cara asal-asalan, maka dapat dikatakan orang itu tidak bertanggungjawab. Bahkan untuk profesi tertentu, orang bisa mendapatkan hukuman. Misalnya ASN atau karyawan sebuah perusahaan.

 

Sebagai manusia, kita pun sebenarnya memiliki tugas.

Apa tugas manusia di dunia?

 

Allah Swt berfirman:

 

"Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

 

Ya!

Tugas kita adalah beribadah kepada Allah Swt. Bahkan, dalam ayat di atas, Allah swt menegaskan bahwa beribadah kepada-Nya adalah alasan satu-satunya (hanya) manusia dan jin diciptakan.

 

Mungkin akan muncul pertanyaan, apa itu ibadah?

 

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya, yang disampaikan melalui firman-Nya (al-Quran), dan melalui Rasul-Nya (Hadis).

 

Karena tugas kita adalah ibadah, maka selama 24 jam sehari-semalam kita harus beribadah, dalam arti harus selalu dalam kondisi taat kepada Allah Swt dan melaksanakan segala perintahnya.

 

Lalu ...

Apakah kita harus terus-terusan melakukan salat? atau

Harus terus-menerus berdzikir setiap hari dan malam? atau

Harus selalu puasa tiap hari?

 

Tidak seperti itu!

 

Ibadah yang harus kita laksanakan ada dua. Pertama, ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah Swt (Hablum minallah), yang disebut ibadah mahdhoh. Kedua, ibadah yang dalam pelaksanaannya berhubungan dengan manusia yang lain (Hablum minannas), yang disebut ibadah ghoiro mahdhoh.

 

Ibadah mahdhoh misalnya; salat, puasa, dzikir, itikaf, membaca al-Quran dan menghafalkannya, membaca hadis dan memahaminya, serta mempelajari syariat Islam. Sedangkan contoh ibadah ghoiro mahdhoh adalah; sedekah, menolong, mengajar, belajar, dan aktivitas sosial lainnya.

 

Syarat ibadah – yang mahdhoh maupun yang ghoiro mahdhoh – supaya diterima sebagai ibadah (penghambaan) oleh Allah Swt adalah, pertama didasari dengan keikhlasan (dasarnya hanya karena Allah, bukan motivasi yang lain), dan kedua secara pelaksanaannya harus mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

 

Bahkan, aktivitas pribadi pun, seperti makan, tidur, mandi, bekerja, sekolah, dan lain-lain, dapat disebut ibadah, selama pelaksanaannya didasari motivasi ikhlas, pelaksanaannya mengikuti contoh Rasulullah, dan tidak melanggar syariat Islam.

 

Jadi, pengertian kita harus selalu beribadah dalam hidup kita, adalah dalam 24 jam – sehari-semalam – semua aktivitas hidup kita harus dijadikan ibadah. Yaitu dengan didasari niat ikhlas, dan pelaksanaannya mengikuti syariat Islam.

 

Misalnya kita mulai dengan bagun tidur. Aktivitas bangun tidur pun bisa jadi ibadah, saat kita mengucapkan doa bangun tidur dan mengucapkan syukur atas masih diberi kesempatan untuk hidup.

 

Kemudian dilanjutkan, misalnya, dengan aktivitas ke kamar mandi. Itu pun akan menjadi ibadah saat kita membaca doa sebelum masuk kamar kecil, membaca doa sebelum mandi, dan kembali membaca doa saat keluar. Begitupun aktivitas makan, berpakaian, keluar rumah, di perjalanan, dan lain-lain, semuanya dapat menjadi ibadah.

 

Karena ibadah adalah tugas kita. Mari, jadikan semua aktivitas kita sebagai ibadah. Termasuk aktivitas menulis.

 

Semoga bermanfaat.

Komentar