Day27 - Crazy Rich Bermuncullan. Wajarlah!

 



Dunia entertainment kita semakin riuh dengan kehadiran para sultan atau sering disebut juga sebagai Crazy Rich. Mereka disebut sultan karena usia mereka relatif muda tapi memiliki kekayaan yang melimpah.

 

Hampir di setiap kota besar ada sosok-sosok yang disebut sultan atau Crazy Rich ini. Di Jakarta ada Raffi Ahmad dan Ahmad Sahroni, di Bali ada Maharani Kemala, di Malang ada Gilang Widya Pramana, di Medan ada Indra Kenz, dan yang lainnya.

 

Mereka disebut Crazy Rich atau orang kaya yang gila karena sering membagi-bagikan uang dalam jumlah besar, atau membeli barang yang sangat mahal dengan harga yang tidak masuk akal.

 

Kenapa saya menganggap keberadaan mereka wajar-wajar saja?

 

Karena sifat dasar manusia itu memang menyukai harta benda, menyukai kekayaan. Ini memang sifat pemberian Allah Swt kepada manusia. Selain itu Allah swt pun telah melengkapi manusia dengan perasaan cinta, sebagai bekal selama perjalanan hidupnya di dunia. Perasaan cinta (kesukaan) ini pun dipersilahkan ditujukan kepada apa pun. Baik kepada sesama manusia, kepada harta, maupun kepada binatang peliharaan.

 

Hal ini Allah swt jelaskan dalam firman-Nya di surat Ali Imran ayat ke-14

 

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali."

 

Ayat di atas menjelaskan bahwa sifat dasar (fitrah)nya manusia itu memang mencintai apa-apa yang disebutkan di ayat tersebut; perempuan, anak, harta benda, tunggangan, peliharaan, property. Sehingga wajar, dan sangat manusiawi, kalau ada orang yang suka menumpuk harta, atau mengoleksi perhiasan, atau memiliki rumah mewah.

 

Di antara perasaan-perasaan yang diberikan Allah kepada manusia, perasaan cinta memang yang paling dominan. Bahkan perasaan cinta ini sering mengalahkan perasaan benci, perasaan marah, perasaan takut, dan perasaan lainnya.

 

Namun, kalau perasaan cinta yang berlebihan itu tidak dikontrol, tidak dikendalikan, akan sangat berbahaya, karena dapat menghilangkan daya nalar. Tak jarang orang yang sudah dibutakan matanya oleh cinta, tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

 

Masih, kan, istilah ‘kalau cinta sudah melekat, tahi kucing pun terasa coklat’. Entah benar atau tidak istilah tersebut, yang jelas saya belum merasakan.

 

Oleh karenanya, Allah swt yang menciptakan manusia dan melengkapinya dengan perasaan cinta, memberi peringatan melalui firman-Nya di atas, bahwa cinta yang hakiki adalah cinta kepada Allah swt.

 

Di akhir ayat surat Ar-Radu di atas, Allah Swt memperingatkan bahwa kecintaan pada semua yang disenangi itu, tidak boleh melebihi cinta pada Allah swt.

Komentar