Salah satu yang wajib
diimani oleh seorang Muslim (rukun iman) adalah percaya kepada kitab suci yang diturunkan
allah Swt kepada para Rasul-Nya.
Ada empat kitab suci yang
diturunkan Allah Swt sebagai petunjuk hidup manusia di zamannya. Yaitu Taurat
yang diturunkan kepada nabi Musa, Zabur kepada nabi Daud, Injil yang diturunkan
kepada nabi Isa, dan al-Quran yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad Saw.
Rasulullah Muhammad Saw
adalah rasul terakhir, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Sehingga, karena disampaikan oleh rasul terakhir, maka al-Quran harus dijadikan sebagai kitab rujukan ibadah dan
aktivitas hidup lainnya sampai dunia ini berakhir (kiamat). Atau dalam
kata lain, al-Quran berlaku selamanya.
Sebagai Muslim kita wajib mengimani al-Quran
sebagai kitab suci, dan meyakini kebenarannya. al-Quran adalah salah satu
mukjizat dari rasul terakhir, Rasulullah Muhammad Saw.
Al-Quran ini 'unik', walaupun diturunkan 15
abad yang lalu tetapi konten atau isinya selalu up to date, selalu relevan dengan zaman sekarang.
Bahkan di era masa depan pun, isinya masih akan sesuai. Tidak ada satu pun di dunia ini
sesuatu yang kuno (produk lama) tetapi tetap relevan dengan masa kini, selain al-Quran.
Oleh karenanya, sudah seharusnya kita
menjadikan al-Quran sebagai petunjuk hidup, way of live. Karena
dengannya hidup kita akan selamat. Bukan hanya selamat di dunia, tetapi juga
selamat di kehidupan selanjutnya, di akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman di
surat Fusilat ayat ke-41.
"Sesungguhnya orang-orang yang
mengingkari Al-Qur’an ketika (Al-Qur’an) itu disampaikan kepada mereka, (pasti
mereka akan celaka). Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah kitab yang mulia."
Sebagaimana Islam adalah ajaran (syariat)
yang lengkap dan universal, isi al-Quran pun demikian. Isi al-Quran – selain selalu up to date – juga mencakup semua urusan manusia. Dari mulai urusan domestik rumah
tangga, sampai urusan negara. Dari hal sederhana, seperti bagaimana etika
memasuki kamar (rumah) orang lain, hingga bagaimana cara mengatur pemerintahan
yang adil.
Tidak ada satu hal pun di dalam al-Quran
yang tidak selaras dengan pengetahuan yang dimiliki manusia. Justru al-Quran,
di beberapa ayatnya memancing (menantang)
manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Seperti ayat yang menceritakan Nabi
Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dalam sekejap mata. Teknologi
memindahkan barang dengan cara cepat belum ada saat ini. Itu tidak bisa
dikatakan Al-Quran tidak relevan, tetapi keterbatasan Ilmu manusia. Sehingga apa
yang diungkapkan al-Quran (memindahkan barang dengan cepat) itu seolah
tantangan dari Allah Swt kepada manusia untuk menciptakan teknologi seperti
itu.
Atau ayat tentang semut. Melalui
salah satu ayat di surat an-Naml, Allah Swt menjelaskan tentang semut. Ayat tersebut
turun 15 abad yang lalu, dan oleh ilmu pengetahuan dibuktikan kebenarannya
sekarang ini.
Wallahu'alam.
Komentar
Posting Komentar