Setan?
Hiiyyy, takut!
Siapa pun orangnya –
terutama anak kecil – kalau mendengar atau membaca kata
setan, pasti yang terbayang olehnya adalah makhluk menyeramkan,
berwarna merah darah, berpostur tinggi, besar,
bertanduk dengan ekor panjang dan ujungnya runcing seperti ujung tombak, dengan
mata menyala dan mulut bertaring dan
selalu menyeringai. Bayangan seperti itu memang tidak salah, selain sering dipersepsikan sepert itu, juha bisa jadi makhluk itu memang
salah satu dari jenis setan.
Jadi, setan itu apa?
Dijelaskan di surat terakhir dalam al-Quran, yaitu surat an-Naas, bahwa setan itu adalah makhluk yang suka menggoda manusia, yang membisikkan sesuatu yang
jahat (jelek) ke dalam hati manusia.
Menariknya, di ayat terakhirnya, atau ayat ke-6 nya, Allah Swt menjelaskan bahwa
setan itu bisa berupa (berbentuk) jin dan bisa pula berbentuk manusia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مِنَ
الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"dari (golongan) jin dan manusia.”
Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman al-Asyqar, mudarris tafsir
Universitas Islam Madinah, dalam tafsirnya Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir,
menerangkan sebagai berikut,
'Setan dari jenis jin membisikkan ke
dada manusia, sedangkan setan dari jenis manusia membisikkan ke dada manusia
dengan menampakkan diri sebagai orang yang menasehati dan mengasihinya,
sehingga perkataannya dapat masuk ke dalam hati. Dikatakan bahwa Iblis
juga membisikkan godaannya ke dalam dada manusia. Ibnu Abbas berkata: tidaklah
seseorang dilahirkan melainkan dalam hatinya terdapat setan; jika ia berzikir
kepada Allah maka setan itu akan bersembunyi, namun jika ia lalai dari zikir
maka ia akan kembali membisikkan.'
Menariknya juga, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) memberi dua definisi untuk kata 'setan' ini, yaitu pertama
sebagai 'roh jahat (yang selalu menggoda manusia untuk berbuat jahat)',
dan yang kedua, 'orang yang sangat buruk perangainya (suka mengadu domba dan
sebagianya)'. Silahkan cek KBBI.
Dari dua keterangan –
tafsir dan kamus – di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa setan itu bukan nama makhluk yang mengerikan atau
menakutkan, melainkan nama gelar atau sebutan untuk
yang suka menggoda manusia, suka mengajak manusia untuk melakukan perbuatan
jahat (melawan hukum/syariat),
atau membujuk
manusia untuk tidak berbuat beribadah dan berbuat baik.
Jadi, gelar setan itu
bisa juga disematkan kepada manusia, kalau dia perilakunya selalu mengajak/menggoda
manusia untuk berbuat jahat (dosa), atau selalu membisikkan keraguan pada
kebenaran dengan mengharapkan orang yang dibisikannya itu menjauhi kebenaran.
Semoga kita tidak
termasuk pada orang-orang yang selalu mengajak pada perbuatan dosa, alias
setan.
Wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar