Tulisan saya sebelumnya mengulas bahwa sebenarnya musibah itu
didatangkan oleh Allah Swt untuk menaikkan level kita. Juga dijelaskan bahwa
sudah ada jaminan dari Allah Swt, musibah yang datang itu pasti bisa kita
atasi. Dengan catatan, musibah yang kita bicarakan itu, musibah yang berupa
ujian. Bukan musibah yang merupakan azab atau hukuman.
Jadi, bahagialah saat menghadapi musibah (masalah). Karena
itu berarti Anda akan naik kelas. Yakinlah, Anda mampu keluar dari kesulitan
yang Anda hadapi tersebut.
Kali ini saya akan menyampaikan sebuah tips, supaya kita
dapat tenang saat menghadapi musibah atau masalah.
Anda tahu kan Asma ul-Husna? Nama-nama Allah?
Dalam bahasa Arab Asma memiliki arti nama dan Husna
berarti baik. Dengan demikian arti dari Asmaul Husna adalah nama-nama Allah
yang indah dan baik. Seperti yang sudah Anda ketahui ada 99 nama atau gelar
untuk Allah Swt.
Namun, untuk tips tenang menghadapi musibah ini, kita akan menggunakan
sebagai landasan cukup tiga nama dari 99 Asma ul-Husna, yaitu; Ar-Rahmaan
(Yang Maha Pengasih), Al-‘Aliim (Yang Maha Mengetahui), dan Al-‘Adl
(Yang Maha Adil).
Sebagaimana sempat disinggung saat membahas ayat terakhir
dari surat al-Baqarah di tulisan sebelumnya, bahwa Allah Swt Maha Kuasa untuk
menurunkan suatu musibah kepada hamba yang dikehendaki-Nya.
Saat menurunkan musibah, sifat Allah Swt Yang Maha Penyayang
(Ar-Rahmaan) tentu tetap ada, sehingga Dia tidak mungkin menyalahi sifat-Nya
tersebut dengan ‘menzalimi’ hamba-Nya dengan musibah itu. Ini hal pertama yang
harus kita yakini. Anggap saja ini tips pertama. Yakinlah, Allah Swt memberikan
musibah atau masalah kepada kita itu dengan sifat keMaha Penyayangan-Nya. Allah
Swt pasti menyayangi semua hamba-Nya.
Tips kedua, kita mesti meyakini bahwa Allah Swt adalah Al-‘Aliim
atau Maha Mengetahui. Mengetahui semuanya, segalanya. Tidak ada satu hal pun di
dunia ini yang tidak Dia ketahui. Termasuk sesuatu yang akan terjadi di masa
depan, atau beberapa hari ke depan.
Apa yang akan terjadi dengan kita di masa depan nanti, Allah
Swt mengetahuinya (Al-‘Aliim). Juga apa yang akan terjadi setelah kita
mendapat musibah, itu pun Allah Swt mengetahuinya. Dengan kata lain, dampak
dari musibah yang kita hadapi Allah Swt mengetahuinya. Dan, karena Allah Swt
Maha Penyayang (Ar-Rahman), maka dampak tersebut tentu sesuatu yang
baik, bukan sesuatu yang buruk. Karena tidak mungkin Allah Swt memberi sesuatu
yang buruk kepada hamba-Nya.
Berikutnya, kita pun meyakini Allah Swt bersifat Al-‘Adl
atau Maha Adil. Maha Adil dalam segala keputusannya. Termasuk keputusan-Nya
menurunkan musibah kepada kita. Lawan adil adalah zalim. Jadi, Allah Swt bukan
dalam rangka menzalimi hamba-Nya saat Dia menurunkan musibah.
Dengan memahami dan meyakini 3 nama Allah Swt tersebut,
apalagi yang harus kita pertanyakan atau gugat dengan musibah yang menimpa kita?
Bahkan seharusnya kita mengucap hamdalah, bahwa Allah
Swt masih menganggap kita hamba-Nya. Hamba yang disayangi-Nya.
Kalaupun kita masih merasa musibah yang menimpa kita itu
sesuatu yang buruk, itu tidak lebih karena keterbatasan kita menilai sesuatu,
atau memahami sesuatu. Padahal Allah Swt sudah menjelaskan di ayat ke-216 surat
Al-Baqarah,
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Ya, kita sering membenci sesuatu, seperti musibah. Padahal
itu sesuatu yang baik bagi kita.
Jadi …
Ada masalah?
Keep calm, selama iman masih ada di dalam diri Anda.
Komentar
Posting Komentar